Type something and hit enter

author photo
Oleh On
Laporan
Cara Pembuatan Sabun Padat
Sabun
Sabun
A.    TUJUAN
-       Mengetahui proses saponifikasi.
B.     DASAR TEORI
Ø  NaOH
Natrium Hidroksida (NaOH), juga dikenal sebagai soda kaustik alkali adalah dasar logam kaustik. Hal ini digunakan di banyak industri, terutama sebagai basis kimia yang kuat dalam pembuatan pulp dan kertas, tekstil, air minum, sabun dan detergen sebagai pembersih tiriskan.
Ø  SABUN
Sabun Mandi (saponification) adalah reaksi yang terjadi ketika minyak / lemak dicampur dengan larutan alkali. Ada dua produk yang dihasilkan dalam proses ini, yaitu Sabun dan Gliserin.
C.    METODOLOGI
a)      Alat dan Bahan
Ø  Alat :
o   Blender
o   Timbangan
o   Ember (wadah lainnya)
o   Gelas Beaker
o   Alat Pengaduk
o   Lap
o   Cetakan
Ø  Bahan :
o   Minyak Zaitun
o   Tepung Mayzena
o   Minyak Kelapa
o   Minyak Sawit
o   NaOH
o   Air
o   Pewarna Makanan
o   Parfum
b)     Cara Kerja
1. Timbang air dan NaOH / KOH, sesuai dengan Resep. Larutkan NaOH / KOH ke dalam air sejuk / dingin (Jangan menggunakan wadah aluminium. Gunakan stainless steel, gelas pyrex atau plastik-poliproplen). Jangan menuangkan air ke NaOH / KOH. Tuangkan NaOH / KOH ke dalam air sedikit demi sedikit. Aduk higga larut. Pertama-tama larutan akan panas dan berwarna keputihan. Setelah larut semuanya, simpan di tempat aman untuk didinginkan sampai suhu ruangan. Akan didapatkan larutan yang jernih.
2.Timbang minyak (Minyak Kelapa, Minyak Sawit, Minyak Zaitun, Minyak Jagung, Minyak Kedelai...) sesuai dengan Resep.
3.Tuangkan minyak yang sudah ditimbang ke dalam blender.
4. Hati-hati dalam menuangkan larutan NaOH / KOH ke dalam minyak.
5. Pasang cover blender, taruh kain di atas cover tadi untuk menghindari cipratan dan proses pada putaran terendah. Hindari jangan sampai menciprat ke muka atau badan anda. Hentikan blender dan periksa sabun untuk melihat tahap “trace”. “Trace” adalah kondisi dimana sabun sudah terbentuk dan merupakan akhir dari proses pengadukan. Tandanya adalah ketika campuran sabun mulai mengental. Apabila disentuh dengan sendok, maka beberapa detik bekas sendok tadi masih membekas, itulah mengapa dinamakan “trace”.
6. Pada saat “trace” tadi anda bisa menambahkan pengharum, pewarna atau aditif. Aduk beberapa detik kemudian hentikan putaran blender.
7. Tuang hasil sabun ini ke dalam cetakan. Tutup dengan kain untuk insulasi. Simpan sabun dalam cetakan tadi selama satu hingga dua hari. Kemudian keluarkan dari cetakan, potong sesuai selera. Simpan sekurang-kurangnya 3 minggu sebelum dipakai.
D.    HASIL PENGAMATAN
          Adanya sabun dan gliserin yang terpisah menandakan bahwa pembuatan sabun telah berhasil. Proses saponifikasi menghasilkan sabun sebagai produk utama dan gliserin sebagai produk samping.
E.     PEMBAHASAN
       Sabun Mandi (saponification) adalah reaksi yang terjadi ketika minyak / lemak dicampur dengan larutan alkali. Ada dua produk yang dihasilkan dalam proses ini, yaitu Sabun dan Gliserin. Istilah saponifikasi dalam literatur berarti “soap making”. Akar kata “sapo” dalam bahasa Latin yang artinya soap / sabun.
       Kandungan utama sabun adalah Na-karboksilat (RCOONa), sabun mandi dibuat dari campuran basa dengan minyak. Umumnya basa yang digunakan adalah kalium hidroksida (KOH). Pada beberapa sabun mandi ditambahkan sulfur yang berfungsi sebagai antiseptik. Garam mandi merupakan zat aditif yang berfungsi memberi nilai tambah bagi sebuah peran sabun mandi. Garam mandi umumnya mengandung garam-garam anorganik, minyak esensial dan pewangi. Sodium Lauryl Sulfate (SLS), Paraben dan Balsam Peru (myroxylon) zat lain yang terkandung dalam sabun.
       Natrium hidroksida  (NaOH), juga dikenal sebagai soda kaustik alkali dan, adalah dasar logam kaustik. Hal ini digunakan di banyak industri, terutama sebagai basis kimia yang kuat dalam pembuatan pulp dan kertas, tekstil, air minum,sabun dan deterjen dan sebagai pembersih tiriskan.
       Natrium hidroksida didominasi ion, mengandung kation natrium hidroksida dan anion. Anion hidroksida natrium hidroksida membuat dasar yang kuat yang bereaksi dengan asam membentuk air dan garam yang sesuai.
       Natrium hidroksida juga bereaksi dengan oksida asam, sepertisulfur dioksida.  Natrium hidroksida adalah basa kuat utama yang digunakan dalam industri kimia. Dalam massal itu yang paling sering ditangani sebagai larutan berair, karena solusi yang lebih murah dan lebih mudah untuk menangani. Natrium hidroksida, basa kuat, bertanggung jawab untuk sebagian besar aplikasi ini. Dasar yang kuat lain seperti kalium hidroksida adalah mungkin untuk menghasilkan hasil yang positif juga.
       Natrium hidroksida padat atau larutan natrium hidroksida dapat menyebabkan luka bakar kimia, cedera permanen atau scarring jika terjadi kontak manusia terlindungi, atau hewan lainnya, jaringan. Hal itu dapat menyebabkan kebutaan jika terjadi kontak mata. Peralatan pelindung seperti sarung tangan karet, pakaian keamanan dan pelindung mata harus selalu digunakan ketika menangani bahan atau solusinya.
Reaksi Penyabunan (Saponifikasi) Reaksi penyabunan (saponifikasi) dengan menggunakan alkali adalah  reaksi trigliserida dengan alkali (NaOH atau KOH) yang menghasilkan sabun dan gliserin. Reaksi penyabunan dapat ditulis sebagai berikut : C3H5(OOCR)3 + 3NaOH ->C3H5(OH)3 + 3NaOOCR Reaksi pembuatan sabun atau saponifikasi menghasilkan sabun sebagai produk utama dan gliserin sebagai produk samping.
F.      KESIMPULAN
       Sabun mandi adalah surfaktan yang digunakan untuk mencuci dan membersihkan tubuh dari kotoran-kotoran yang menempel.  Berdasarkan jenisnya, sabun mandi digolongkan menjadi dua, yaitu sabun padat dan sabun cair.
Sabun termasuk salah satu jenis surfaktan yang terbuat dari minyak atau lemak alami. Surfaktan mempunyai struktur bipolar. Bagian kepala bersifat hidrofilik dan bagian ekor bersifat hidrofobik. Karena sifat inilah, sabun mampu mengangkat kotoran (biasanya lemak) dari badan dan pakaian. Jika diterapkan pada suatu permukaan, air bersabun secara efektif mengikat partikel pengotor dalam suspensi air.
        Banyak sabun merupakan campuran garam natrium atau kalium dari asam lemak yang dapat diturunkan dari minyak atau lemak dengan direaksikan dengan alkali (seperti natrium atau kalium hidroksida) pada suhu 80–100 °C melalui suatu proses yang dikenal dengan saponifikasi. Lemak akan terhidrolisis oleh basa, menghasilkan gliserol dan sabun mentah.
G.    DAFTAR PUSTAKA
o   http://kimiaanalis.blogspot.com/2011/12/naoh-natrium-hidroksida.html/
o   http://news.cobadulu.com/2012/02/03/sabun-mandi-dan-fungsinya/
o   http://otaksainsku.blogspot.com/2012/03/sabun-mandi.html

0 komentar

Terima kasih telah berkomentar dengan bahasa yang sopan, positif, serta membangun