Saat ini banyak sekali orang
Indonesia terutama anak muda yang antipati terhadap sejarah, bahkan berusaha
untuk lari bila mendengar kata sejarah. Mereka banyak yang mengatakan bahwa
tidak ada gunanya mempelajari masa lalu, kita harus menatap masa depan. Sebenarnya
hal tersebut bila dipikir dengan seksama maka akan menjadi sangat aneh. Betapa
tidak. Manusia hidup di dunia ini sebagai objek dan pelaku sejarah itu sendiri.
Menilik dari hal tersebut maka sampai kapanpun mereka tidak akan pernah bisa
menghindar dari yang namanya sejarah. Dari lingkungan sekeliling mereka saja
banyak sekali sejarah yang dijumpai. Padahal sejarah sangatlah penting bagi
perorangan maupun kelompok masyarakat sosial, terutama bagi masyarakat
berbangsa dan negara yang mengharapkan kemakmuran merata dalam negaranya.
Begitupun dengan penulis ini, dalam hidupnya tidak akan bisa menghindari kontak
dengan yang namanya sejarah. Mengapa sejarah menjadi penting dalam hidup
penulis, hal tersebut akan di ungkapkan di bawah ini.
Sejarah menjadikan penulis
mampu lebih bersyukur dan aktif dalam hal positif. Misalnya dengan melihat
kebelakang, saat penduduk pribumi melawan para penjajah. Mereka hidup tak
pernah merasa tenang sepanjang waktu. Jiwa, raga, dan harta mereka pertaruhkan
dengan harapan memperoleh kehidupan tenang, damai, merdeka terbebas dari
jajahan. Penulis yang hidup di zaman merdeka ini, tanpa ada gangguan dan rasa
gusar menjadi bisa bersyukur atas nikmat yang telah diberikan Allah Swt. Rasa
syukur tersebut dilakukan dengan melanjutkan perjuangan pahlawan yang sudah
gugur. Hal tersebut bisa terealisasikan dengan menjadi aktif dalam melakukan
pembangunan yang positif, dalam hal ini penulis yang notabene adalah mahasiswa
menjadi lebih giat dalam menempuh pendidikan. Dari ilmu yang diperoleh bisa
diamalkan dalam kehidupan sehari-hari yang berguna untuk lingkungan.
Lebih tahu diri dengan
mengetahui sejarah. Penulis yang tinggal menikmati ketenangan dalam hidup di
negara ini, bisa menjadi lebih terkontrol dalam bertingkah dan santun. Rasa
sombong bisa terkendalikan bila penulis mampu menghayati betapa sedikitnya jasa
yang telah diberikan untuk negara ini. Seperti dari ucapan Bapak Bangsa
Indonesa Ir. Soekarno, “Jangan sekali-kali melupakan sejarah” atau yang lebih
dikenal dengan sebutan ‘Jas merah’. Serta dilain waktu Beliau juga pernah
berucap, “Bangsa yang besar adalah bangsa yang bisa menghargai jasa para
pahlawannya”. Dari kedua kalimat tersebut penulis melihat kondisi dari segi individu,
dimana seseorang tidak akan pernah jaya bila melupakan jasa para pahlawannya.
Melupakan disini penulis mengartikan sebagai rasa sombong yang tidak mau untuk
mengakui kebaikan orang lain.
Penulis bisa menjadi cermat
dan mendapat pengalaman apabila mau mempelajari sejarah. Kecermatan dari
mempelajari sejarah sendiri bagi penulis adalah bertindak lebih berhati-hati
dan mempunyai tujuan. Sejarah telah membuktikan bahwa banyak bangsa yang hancur
dengan mengulangi kesalahan yang sama dari masa sebelumnya. Begitupun
sebaliknya banyak bangsa yang mencapai masa kejayaannya karena mempelajari
kesalahan di masa lampau dan memperbaiki kesalahan yang sama di masa sekarang
agar tidak terulang. Uraian tersebut membuktikan bahwa penulis tidak harus
mengalami sendiri suatu peristiwa untuk memperoleh pengalaman, pengalaman juga
bisa diperoleh dengan mempelajari sesuatu yang pernah dialami oleh individu
atau bangsa lain.
Maka dari segala uraian
tersebut penulis tidak bisa memungkiri bahwa sejarah juga ikut berperan dalam
kehidupan penulis yang notabene juga manusia, seperti yang telah dijelaskan.
Karena beragam manfaat yang penulis dapatkan dari sejarah, menjadikan sejarah
sangat penting dalam kehidupan penulis. Dengan sejarah penulis bisa memparbaiki
diri dalam kehidupan bermasyarakat pada umumnya, dan berguna untuk kebaikan
kehidupan penulis pada khususnya.
0 komentar
Terima kasih telah berkomentar dengan bahasa yang sopan, positif, serta membangun