Pidato: Tema Bersyukur
Orang
Tuaku Malaikatku
Assalamu’alaikum
W. W.
Yang terhormat
Bapak YB Sri Harnowo selaku Guru Bahasa Indonesia.
Dan tak lupa
teman-teman yang saya sayangi.
Marilah kita
bersyukur dan memuji Allah SWT, yang telah memberikan kita semua kesehatan,
sehingga kita bisa mengikuti acara ini tanpa ada halangan apapun.
Saya ucapkan
terima kasih kepada pembawa acara yang telah memberikan kesempatan untuk
menyampaikan sedikit pidato. Pada kali ini saya akan mengangkat sebuah judul Orang
Tuaku Malaikatku.
Mungkin, kita
sering sekali mengucapkan kata syukur.
Tetapi apakah
kita mengetahui makna dari syukur?
Syukur adalah
rasa terima kasih kepada Tuhan yang berasal dari dalam hati kita.
Orang tua. Ya,
orang tua adalah salah satunya. Kita bisa bersyukur, karena Tuhan telah memberi
kita sosok panutan yang baik yaitu orang tua.
Mengapa kita
harus bersyukur kepada orang tua?
Berbagai hal
yang bisa kita syukuri dari orang tua.
Rela Berkorban. Mungkin kita tidak pernah berpikir apa yang dilakukan orang tua
kepada kita. Orang tua berkorban untuk anaknya, bahkan mereka sampai rela
mempertaruhkan nyawanya. Ibu. Ibu adalah sosok rembulan yang indah. Dia telah
mengandung kita selama sembilan bulan, dia bertaruh nyawa saat melahirkan.
Berjuang antara hidup dan mati hanya demi membuat kita melihat indahnya dan
terangnya dunia ini. Ayah. Ayah adalah sosok matahari yang gagah. Ayah dengan
sekuat tenaganya, bekerja keras demi terpenuhinya kebutuhan anaknya, kebutuhan
akan gizi dan juga pendidikan.
Sang Pendidik.
Apakah kita pernah berpikir siapa yang mengajari kita tentang budi pekerti? Ya,
orang tua. Orang tualah yang menanamkan kita budi pekerti yang baik untuk
pertama kalinya, dia mengajarkan tentang keluhuran akhlak yang bisa membuat
kita selamat menjalani kehidupan. Dia mengajarkan kita untuk berbicara dan juga
berjalan. Dia menggandeng tangan kita agar tidak terjatuh dan merasakan sakit.
Malaikat
Inspirasi. Kita pasti
pernah melakukan kesalahan, kita juga pernah merasa jenuh atau putus asa. Orang
tua kita tidak rela melihat anaknya jatuh di jurang kesesatan, orang tua kita
juga tidak ingin melihat anaknya merasakan sedih. Mereka akan terus menasihati
kita agar terus berbuat kebaikan. Dan mereka akan memberi kita inspirasi serta
motivasi agar kita kembali bersemangat tidak mudah menyerah terhadap suatu
masalah.
Berikut ini
adalah puisi yang menggambarkan kemuliaan orang tua.
Sang
Malaikatku
Dingin malam
tak bekukan cintamu
Tangisan ini
tak jadi marahmu
Duhai
malaikatku.......
Kau selalu
berikanku kenyamanan
Kau berikanku
penjagaan
Nasihat selalu
kau berikan
Nasihat agarku
tak terbelenggu
Tak terbelenggu
dalam jurang kesesatan
Engkaulah
malaikatku
Yang tak kulupa
hingga mata tertutup
Takkan kulupa
hingga nafas ini berhenti
Dewasa ini,
banyak anak yang sudah tidak bisa bersyukur dengan adanya orang tua. Bahkan,
mereka seakan-akan menyamakan orang tua sebagai budak.
Untuk itu
marilah kita bersyukur kepada orang tua, dengan cara kita bersikap sopan
santun, patuh kepadanya, dan juga jangan sekali-kali kita memutus
pembicaraannya bahkan sampai membentaknya.
Demikian pidato
yang dapat saya sampaikan, semoga kita bisa semakin sadar tentang pentingnya
rasa syukur terhadap orang tua. Apabila terdapat kesalahan dalam perkataan
saya, saya mohon maaf.
Wassalamu’alaikum
W.W.
0 komentar
Terima kasih telah berkomentar dengan bahasa yang sopan, positif, serta membangun