"Aku kan punya mata di belakang kepala, Nils. Aku punya mata di mana-mana. Membaca buku menjadikan kita pintar."
Jostein Gaarder terkenal dengan karya-karya novel filsafat, terutama karya fenomenal Shopie's World yang telah diterjemahkan kebeberapa bahasa. Masih dengan genre yang sama, Gaarder bersama sahabat karibnya, Klaus Hagerup, berhasil menyajikan "The Magic Library" dengan fantasi liarnya. Memadukan petualangan remaja dan segala keingintahuannya dengan dunia literasi tanpa batas.
Novel ini bercerita tentang dua remaja, yaitu Nils Bøyum Torgesen (Nils) dan Berit Bøyum (Berit). Keduanya merupakan saudara sepupu yang berlainan kota, Nils bertempat tinggal di Oslo sedangkan Berit di Fjærland, Norwegia. Jarak membuat mereka sepakat untuk melakukan komunikasi melalui buku-surat. Lalu Nils ke toko buku, mencari buku-surat yang akan digunakannya. Saat mencari di rak buku, Nils melihat ada wanita yang seolah terhipnotis oleh tumpukkan buku di rak. Hal itu membuatnya merasa aneh sehingga segera meninggalkannya. Setelah mendapatkan buku-surat, Nils munuju kasir untuk membayar buku pilihannya, namun anehnya wanita yang di rasa aneh tadi malah menawarkan untuk membayarnya.
Di sisi lain, Berit menceritakan bahwa ketika di pelabuhan, saat kunjungannya ke Oslo, ia bertemu dengan orang yang sama seperti cerita Nils. Sebenarnya Nils dan Berit pernah bertemu dengan perempuan itu di sebuah yang disebutnya Pondok Flatbre. Perempuan itu menjadi orang pertama yang keluar dari kapal, lalu melemparkan senyum misteriusnya ke Berit, sembari memberikan isyarat bahwa ia mengenalnya. Setelah perempuan itu melewatinya, ada sesuatu jatuh dari tas, lalu Berit mengambil dan ternyata benda itu adalah surat. Dari isi surat akhirnya diketahui bahwa nama perempuan itu adalah Bibbi Bokken, seorang petugas perpustakaan dan bibliofil (orang yang mencintai buku).
Isi surat juga menyebutkan bahwa Bibbi Bokken mengincar buku yang masih ditulis dan akan diterbitkan di Oslo tahun depan. Buku itu lebih bernilai dari "incunabula" (buku generasi awal setelah ditemukannya mesin cetak) dan akan dijadikan sebagai koleksi pelengkap perpustakaan ajaibnya. Sebenarnya Berit pernah melihat Bibbi Bokken membawa buku tebal, buku berisi "Klasifikasi Desimal Dewey" yang berisi katalog perpustakaan sesuai topik bukunya, sistem yang biasa digunakan oleh pegawai perpustakaan. Di suatu waktu diceritakan kejadian yang menandakan Bibbi Bokken mengincar buku-surat mereka. Sebab itulah akhirnya Nils dan Berit berusaha menyelidiki identitas asli Sang Bibliofil. Lalu terbentuklah dua detektif muda yang menamakan diri sebagai "Bøyum and Bøyum". Hari-hari mereka dipenuhi dengan kejadian misterius dan itu selalu dituangkan dalam buku-surat, temoat mereka berbalas cerita dan memberikan dugaan. Suatu saat Berit menyelinap ke rumah Bibbi Bokken yang menjadi tetangganya di Fjærland. Hal itu dia lakukan dilatarbelakangi oleh kecurigaannya, karena Bibbi Bokken yang selalau mendapatkan paket buku dari Italia. Betapa terkejutnya dia sebab tak ditemukan satu bukupun di setiap sudut rumah itu.
Bibbi Bokken dengan segala usahanya melibatkan banyak orang untuk bisa mendapatkan buku-surat. Dijelaskan bahwa pada akhirnya Bøyum and Bøyum mengetahui dalang dibalik semua kemisteriusan yang mereka alami adalah ulah dari Bibbi Bokken. Begitupula dengan semua orang dan tempat yang terlibat dan ditulis dalam buku-surat telah diatur olehnya. Terkait paket buku yang selalu datang ternyata disimpan oleh Bibbi Bokken di ruang bawah tanah di dalam runahnya yang dijadikan perpustakaan pribadi, berisi koleksi buku langka, inilah mengapa dia menamainya dengan perpustakaan ajaib. Terkait buku-surat yang diincar oleh Bibbi Bokken, ternyata itulah yang akan dijadikan kolrksi perpustakaannya dan selama ini disebut sebagai buku yang belum terbit. Skenario Bibbi Bokken bertujuan untuk meliarkan imajinasi dan kemampuan calon penulis muda hebat, Nils dan Berit. The Magic Library disajikan dalam dua bagian utama yaitu Buku-Surat dan Perpustakaan. Telah dialih bahasa dan diterbitkan oleh Mizan dengan tebal 282++ halaman. The Magic Library adalah buku tentang buku. Sangat cocok bagi penggemar buku, orang yang senang membaca dan orang yang belum senang membaca, apalagi bagi masyarakat Indonesia yang dikenal daya literasinya masih rendah. Kekurangan dari buku ini yaitu penggunaan bahasa yang pada bagian tertentu susah dipahami dan penggunaan tata bahasa yang kurang baik, namun ini bisa dimaklumi karena mungkin efek dari alih bahasa yang kurang tepat.
Jostein Gaarder terkenal dengan karya-karya novel filsafat, terutama karya fenomenal Shopie's World yang telah diterjemahkan kebeberapa bahasa. Masih dengan genre yang sama, Gaarder bersama sahabat karibnya, Klaus Hagerup, berhasil menyajikan "The Magic Library" dengan fantasi liarnya. Memadukan petualangan remaja dan segala keingintahuannya dengan dunia literasi tanpa batas.
Novel ini bercerita tentang dua remaja, yaitu Nils Bøyum Torgesen (Nils) dan Berit Bøyum (Berit). Keduanya merupakan saudara sepupu yang berlainan kota, Nils bertempat tinggal di Oslo sedangkan Berit di Fjærland, Norwegia. Jarak membuat mereka sepakat untuk melakukan komunikasi melalui buku-surat. Lalu Nils ke toko buku, mencari buku-surat yang akan digunakannya. Saat mencari di rak buku, Nils melihat ada wanita yang seolah terhipnotis oleh tumpukkan buku di rak. Hal itu membuatnya merasa aneh sehingga segera meninggalkannya. Setelah mendapatkan buku-surat, Nils munuju kasir untuk membayar buku pilihannya, namun anehnya wanita yang di rasa aneh tadi malah menawarkan untuk membayarnya.
Di sisi lain, Berit menceritakan bahwa ketika di pelabuhan, saat kunjungannya ke Oslo, ia bertemu dengan orang yang sama seperti cerita Nils. Sebenarnya Nils dan Berit pernah bertemu dengan perempuan itu di sebuah yang disebutnya Pondok Flatbre. Perempuan itu menjadi orang pertama yang keluar dari kapal, lalu melemparkan senyum misteriusnya ke Berit, sembari memberikan isyarat bahwa ia mengenalnya. Setelah perempuan itu melewatinya, ada sesuatu jatuh dari tas, lalu Berit mengambil dan ternyata benda itu adalah surat. Dari isi surat akhirnya diketahui bahwa nama perempuan itu adalah Bibbi Bokken, seorang petugas perpustakaan dan bibliofil (orang yang mencintai buku).
Isi surat juga menyebutkan bahwa Bibbi Bokken mengincar buku yang masih ditulis dan akan diterbitkan di Oslo tahun depan. Buku itu lebih bernilai dari "incunabula" (buku generasi awal setelah ditemukannya mesin cetak) dan akan dijadikan sebagai koleksi pelengkap perpustakaan ajaibnya. Sebenarnya Berit pernah melihat Bibbi Bokken membawa buku tebal, buku berisi "Klasifikasi Desimal Dewey" yang berisi katalog perpustakaan sesuai topik bukunya, sistem yang biasa digunakan oleh pegawai perpustakaan. Di suatu waktu diceritakan kejadian yang menandakan Bibbi Bokken mengincar buku-surat mereka. Sebab itulah akhirnya Nils dan Berit berusaha menyelidiki identitas asli Sang Bibliofil. Lalu terbentuklah dua detektif muda yang menamakan diri sebagai "Bøyum and Bøyum". Hari-hari mereka dipenuhi dengan kejadian misterius dan itu selalu dituangkan dalam buku-surat, temoat mereka berbalas cerita dan memberikan dugaan. Suatu saat Berit menyelinap ke rumah Bibbi Bokken yang menjadi tetangganya di Fjærland. Hal itu dia lakukan dilatarbelakangi oleh kecurigaannya, karena Bibbi Bokken yang selalau mendapatkan paket buku dari Italia. Betapa terkejutnya dia sebab tak ditemukan satu bukupun di setiap sudut rumah itu.
Bibbi Bokken dengan segala usahanya melibatkan banyak orang untuk bisa mendapatkan buku-surat. Dijelaskan bahwa pada akhirnya Bøyum and Bøyum mengetahui dalang dibalik semua kemisteriusan yang mereka alami adalah ulah dari Bibbi Bokken. Begitupula dengan semua orang dan tempat yang terlibat dan ditulis dalam buku-surat telah diatur olehnya. Terkait paket buku yang selalu datang ternyata disimpan oleh Bibbi Bokken di ruang bawah tanah di dalam runahnya yang dijadikan perpustakaan pribadi, berisi koleksi buku langka, inilah mengapa dia menamainya dengan perpustakaan ajaib. Terkait buku-surat yang diincar oleh Bibbi Bokken, ternyata itulah yang akan dijadikan kolrksi perpustakaannya dan selama ini disebut sebagai buku yang belum terbit. Skenario Bibbi Bokken bertujuan untuk meliarkan imajinasi dan kemampuan calon penulis muda hebat, Nils dan Berit. The Magic Library disajikan dalam dua bagian utama yaitu Buku-Surat dan Perpustakaan. Telah dialih bahasa dan diterbitkan oleh Mizan dengan tebal 282++ halaman. The Magic Library adalah buku tentang buku. Sangat cocok bagi penggemar buku, orang yang senang membaca dan orang yang belum senang membaca, apalagi bagi masyarakat Indonesia yang dikenal daya literasinya masih rendah. Kekurangan dari buku ini yaitu penggunaan bahasa yang pada bagian tertentu susah dipahami dan penggunaan tata bahasa yang kurang baik, namun ini bisa dimaklumi karena mungkin efek dari alih bahasa yang kurang tepat.
Baca juga: Kala Dimensi Berbeda Bertemu di Satu Masa
0 komentar
Terima kasih telah berkomentar dengan bahasa yang sopan, positif, serta membangun