Type something and hit enter

author photo
Oleh On

Mengenal Museum R.A. Kartini Rembang

Museum R.A. Kartini Rembang
Museum R.A. Kartini Rembang

A. Profil Museum R.A. Kartini

  1. Daerah: Kabupaten Rembang
  2. Visi: Mewujudkan Museum R.A. Kartini sebagai pusat informasi kebudayaan di Kabupaten Rembang.
  3. Misi:
  • Memberikan sumber informasi sejarah nilai-nilai perjuangan R.A. Kartini sebagai pejuang emansipasi wanita.
  • Mengembangkan ide-ide pikiran R.A. Kartini untuk kepentingan masyarakat.
  • Memasyarakatkan museum untuk kepentingan pendidikan dan rekreasi.
Museum R.A. Kartini beralamat di Jalan Gatot Subroto Nomor 8, Kutoharjo, Rembang (sebelah timur Alun-alun Kabupaten Rembang). Museum R.A. Kartini didirikan pada tangal 21 April 1967 semasa pemerintahan Bupati Drs. Adnan Widodo. Tujuan didirikannya museum adalah untuk mengabadikan jasa-jasa perjuangan R.A. Kartini dengan cara mendokumentasikan, memamerkan, dan memvisualisasikan benda-benda bersejarah peninggalan R.A. Kartini dan keluarganya. Pada awal dibuka, museum ini hanya seluas kamar yang ditempati R.A. Kartini selama menjadi istri Bupati Rembang R.M.A.A. Djojoadhiningrat, sehingga disebut Museum Kamar Pengabdian R.A. Kartini.

Akan tetapi, pada tahun 2011 Museum Kamar pengabdian R.A. Kartini mendapatkan revitalisasi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Revitalisasi itu atas kebijaksaaan bupati pada masa itu, yaitu H. Moch. Salim, M.Hum. yang melepaskan rumah dinas untuk dimanfaatkan menjadi museum secara keseluruhan. Oleh karena itu, sejak tahun tersebut Museum Kamar Pengabdian R.A. Kartini menjadi luas dan berubah nama menjadi Museum R.A. Kartini.

Lokasinya terletak pada jalur pantura yang sangat strategis dan mudah dijangkau oleh pengunjung dari luar kota. Museum ini menempati Rumah Dinas Bupati yang diserahkan oleh Bupati Rembang H. Moch. Salim pada tahun 2010 untuk kepentingan museum. Berdasarkan penyelenggaraannya, Museum R.A. Kartini merupakan museum pemerintah yang dikelola oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Rembang, dikelola secara khusus oleh Bidang Kebudayaan. Meskipun di dalam visinya menjadi pusat informasi kebudayaan di Kabupaten Rembang, namun secara koleksinya, museum ini termasuk museum khusus yang memiliki koleksi berkaitan dengan kehidupan dan perjuangan R.A. Kartini ketika berada di Rembang. Sebagai lembaga pengelola memori kolektif R.A. Kartini yang merupakan tokoh pahlawan nasional, museum ini memiliki koleksi dengan tingkatan nasional.

Museum ini memiliki bangunan dengan luas 1.526 m2 yang terdiri dari dua bangunan gedung, yaitu pendopo berbentuk bangunan joglo bergaya arsitektur Jawa-Eropa. Sedangkan luas area secara keseluruhan 19.306 m2 dimulai dari regol (gerbang masuk) Museum R.A. Kartini dan Rumah Dinas Bupati Rembang yang baru, sebelah kiri merupakan gedung tempat Kartini mengajar. Gedung tersebut dulunya pernah digunakan untuk mengajar anak-anak di lingkungan kabupaten dan anak-anak Kampung Magersaren. Semakin bertambahnya murid, maka tempat mengajar berpindah ke bangunan depan museum yang diberi nama Gedung Sekolah Kartini yang sekarang digunakan oleh SMA Kartini.

B. Koleksi Museum

Koleksi-koleksi di Museum  R.A. Kartini terbagi di beberapa ruangan. Ruangan tersebut adalah ruangan-ruangan rumah kediaman R.A Kartini saat masih hidup. Di bawah ini akan dijelaskan koleksi-koleksi museum R.A. Kartini beserta tempat dimana koleksi itu di pamerkan, yaitu

1. Koleksi Umum

  • Ruang Utama
Ruang utama terletak  tepat dibalik pintu masuk, pada ruang ini terdapat beberapa koleksi antara lain:
1) Silsilah R.A. Kartini
2) Kotak berisi batik bergambar wayang.
3) Bothekan (tempat menyimpan ramuan jamu)
Bothekan
Bothekan
4) Kotak tempat surat
5) Relief keluarga Kartini
6) Kotak pataka yang berisi bendera Kartini (digunakan saat kirab)
  • Ruang Pengabdian R.A. Kartini
Ruangan ini terletak di sebalah kiri ruang utama, pada ruang ini terdapat koleksi antara lain:
1) Ranjang R.A Kartini
2) Meja rias
3) Meja tempat merawat bayi
4) Prasasti dari Presiden Soekarno yang menyatakan Kartini sebagai pahlawan nasional.
  • Ruang Pringgitan timur
Ruangan  ini terletak di sebelah kiri ruang pengabdian R.A Kartini, tepatnya disebelah teras kanan rumah, berada di ruang yang terbuka, adapun koleksinya atara lai:
1) Pakaian adatala kartini dan suami
2) Gawangan batik
3) Batik tulis lasem

  • Ruang Kamar Mandi
Ruang ini berisi bak mandi dan shower yang dulu pernah digunakan oleh R.A. Kartini secara pribadi untuk mandi, berbahan besi berlapis email yang berasal dari Belanda.
  • Kamar Tidur R.M.A.A. Djojo Adhiningrat
Kamar ini berisis koleksi foto-foto putra satu-satunya, yaitu R.M. Singgih Soesalit.
  • Taman R.A. Kartini
Taman terletak di ruanagn terbuka yang berisi bunga-bunga kesukaan R.A. Kartini, seperti bunga melati, bunga kantil, mawar perancis, bunga teratai dan bunga aster.
  • Ruang Tengah
Ruangan ini terbagi menjadi 3 bagian:
1) Bagian timur terdapat foto R.M. Singgih Soesalit, dan foto-foto keuarga seperti foto Kartini saat kecil.
2) Bagian tengah berisi, lukisan tiga saudara, meja pertemuan keluarga, songsong agung berisi tombak, pusaka, dan trisula.
3) Bagian barat, Bagian ini berisi foto Pangeran Tjondro Negoro IV, Adipati Demak. Beliau adalah kakek R.A Kartini dari garis keturunan ayah.
  • Ruang Belakang1
Ruang belakang ini memiliki koleksi-koleksi peralatan dapur seperti:
1) Meja makan keluarga R.A. Kartini
2) Meja kursi santai
3) Mesin jahit
4) Meja belajar
5) Foto keluarga
6) Meja kerja R.A. Kartini
7) Dispenser
  • Ruang Belakang 2
Berisi "Lukisan Tiga Angsa" karya R.A. Kartini dan foto-foto sahabatnya Ny. Abendanon.
  • Ruang Habis Gelap Terbitlah Terang
Salah Satu Kutipan dari R.A. Kartini
Salah Satu Kutipan dari R.A. Kartini

Berisi kata-kata mutiara R.A Kartini yang sangat halus kalimatnya dan bermakna yang menunjukan bahwa kartini adalah seorang pemikir yang hebat.
  • Ruang Koleksi Buku dan Perpustakaan
Berisi kumpulan surat-surat Kartini yang tersaji dalam buku "Habis Gelap Terbitlah Terang" yang kurang lebih tebalnya 581 halaman dalam bahasa Belanda. Selain itu ada buku-buku lain yang berkaitan dengan R.A. Kartini, antara lain
1) Tulisan tangan asli R.A Kartini menceritakan kisah mahabarta "Kongso Adu Jago"
Tulisan Tangan Kongso Adu Jago
Tulisan Tangan Kongso Adu Jago
2) Tafsir al-Quran dalam bahasa Jawa karya K.H. Sholeh Darat
Tafsir al-Quran Berbahasa Jawa
Tafsir al-Quran Berbahasa Jawa
3) Buku “The Princess of Java
4) Buku “Panggil Aku Kartini Saja”

2. Koleksi Unik

Daya tarik museum yang paling utama adalah koleksi museum, berikut ini adalah koleksi-koleksi museum  yang unik dan memiliki daya tarik tersendiri di Museum R.A. Kartini

a. Cermin R.A. Kartini
Cermin dan Meja Rias R.A. Kartini
Cermin dan Meja Rias R.A. Kartini
Cermin ini berada di Ruang Pengabadian R.A. Kartini, menempel di dinding di atas meja rias Kartini. Fisiknya berupa kaca berbentuk oval terlihat biasa dengan kayu yang dicat coklat. Daya tarik cermin ini ada pada mitos yang berkembang di museum, mitos itu adalah "Barang siapa yang bercermin di cermin Kartini akan awet muda”. Alhasil mitos ini menjadikan cermin di meja rias adalah salah satu koleksi yang diburu para pengunjung.

b. Alat Surat Menyurat
Kartini terkenal karena kecerdasanya dan gerakanya dalam perjuangan kelas melawan patriarki yang menuntut kesamaan peran antara laki-laki dan perempuan. Kartini memperjuangkan hak-hak perempuan yang saat itu sangat memprihatinkan, dia sering menulis dan surat-menyurat untuk menyuarakan suaranya. Maka dari itu koleksi-koleksi yang berhubungan dengan surat menyurat kartini sangat menarik untuk dilihat saat berkunjung di Museum R.A Kartini. Koleksi-koleksi tersebut antara lain
1) Meja kerja R.A. Kartini yang biasa digunakan untuk menulis
Meja Kerja R.A. Kartini
Meja Kerja R.A. Kartini
2) Mesin ketik yang biasa digunakan R.A. Kartini, mesin ketik ini sangat berjasa bagi Kartini.
Mesin Ketik R.A. Kartini
Mesin Ketik R.A. Kartini
3) Alat-alat inilah yang telah membantu R.A. Kartini menuliskan pemikiran-pemikiranya dan idealismenya ke dalam surat yang secara rutin beliau kirimkan kepada J.H. Abendanon dan Estella. Alat tersebut adalah tempat tinta, tempat surat dan stempel. Surat-surat yang ditulis kartini akhirnya tercetak dalam sebuah buku berjudul "Dur Duisternit tot Licht".
Alat Surat-menyurat R.A. Kartini
Alat Surat-menyurat R.A. Kartini
4) Kotak ini adalah kotak yang biasa digunakan kartini untuk menyimpan surat-suratnya.
Kotak Penyimpan Surat R.A. Kartini
Kotak Penyimpan Surat R.A. Kartini

C. Kegiatan Museum

1. Penerimaan Kunjungan

Seperti sebuah museum pada umumnya, kunjungan merupakan kegiatan pokok untuk memberikan edukasi dan informasi terkait museum R.A. Kartini. Pengunjung Museum R.A. Kartini bervariasi, mulai dari anak sekolahan (PAUD, TK, SD, SMP, dan SMA), masyarakat umum, hingga warga negara asing. Rata-rata jumlah pengunjung menurut rekapan data pengunjung yang sudah tersedia menunjukkan angka 1.000-2.000 untuk bulan-bulan biasa. Pada saat bulan April, tepatnya ketika hari Kartini, jumlah pengunjung bisa mencapai dua kali lipat, tercatat pula bahwa jumlah pengunjung pada bulan April mencapai angka 7000an.

2. Kirab Pataka

Kirab Pataka merupakan kirab yang dilakukan rutin setiap tahun untuk memperingati Hari Kartini, tepatnya pada tanggal 21 April. Kirab Pataka mengarak Pataka milik RA Kartini yang disimpan dalam sebuah kotak di Museum R.A. Kartini. Arakan ini di mulai dari Museum R.A. Kartini yang lokasinya masih berada di kompleks Alun-alun Kabupaten Rembang, menuju Makam R.A. Kartini yang berada di Desa Bulu, Kecamatan Bulu, Kabupaten Rembang.

Prosesi Kirab Pataka di awali dengan pengeluaran Pataka R.A. Kartini, yang disimpan di dalam museum, oleh Bupati Rembang. Prosesi itu diiringi dengan upacara selametan dan tumpengan. Sebelum dilakukan kirab, digelar pertunjukkan Tari Kartini oleh empat penari wanita. Mereka memperagakan gerakan tari yang dikombinasikan dengan mengucap beberapa kutipan kata-kata mutiara Kartini, termasuk di dalamnya Puisi Kartini. Adapun kata-kata yang diucapkan oleh penari sebagai berikut

“Kemenangan yang seindah-indahnya dan sesukar-sukarnya yang boleh direbut manusia, ialah menundukkan diri sendiri,”
“Paham lama yang sudah turun temurun, tiada dapat dengan sebentar saja disisikan akan menggantinya dengan paham baru,”
“Berkuasa paham yang lama itu, oleh karena masih dihormati orang seluruh negeri, tetapi tumbuhan muda yang segar itu tentulah akan menang jua.”
Kemudian, Pataka diarak dari pendopo Museum R.A. Kartini menempuh rute jalan Pantura, Jl. Kartini, Jl. Pemuda, Jl. Rembang – Blora, hingga Makam R.A. Kartini di Kecamatan Bulu. Kirab Pataka Kartini ini dilakukan secara estafet dengan partisipan tokoh-tokoh penting yang ada di Rembang. Setelah Pataka yang diarak tadi sampai di Makam RA Kartini, Pataka tersebut akan disemayamkan di samping pusara makan dan pementasan wayang kulit diselenggarakan di sekitar kompleks pemakaman hingga semalam suntuk. Pada pagi harinya, tepatnya pada tanggal 21 April, Pataka dipulangkan kembali dengan diarak menuju Alun-alun Rembang dan disimpan kembali di dalam kotak yang berada di Museum R.A. Kartini.

D. Pengelolaan Museum

1. Penyimpanan Koleksi

Kata “penyimpanan” di sini berarti mengumpulkan/mengadakan koleksi museum. Pengadaan koleksi museum harus dilakukan secara selektif, artinya benda-benda budaya tersebut memenuhi kriteria-kriteria tertentu. Museum R.A Kartini dalam hal koleksi memiliki kriteria sebagai berikut
a. Mempunyai nilai sejarah, ilmiah tanpa mengesampingkan nilai keindahan.
b. Koleksi di museum memiliki replika yang menyerupai benda aslinya dan sah menurut persyaratan permuseuman
c. Dapat menjadi tempat sejarah kehidupan R.A. Kartini dikarenakan tempat tersebut merupakan rumah R.A. Kartini sebelum dijadikan sebuah museum.

Berdasarkan pertimbangan keriteria-keriteria di atas, maka pengadaan koleksi harus dilakukan oleh yang memiliki pengetahuan akademis sesuai klasifikasi koleksi dan menguasai konsep data koleksi sesuai dengan visi dan misi Museum itu sendiri.
Pengelolaan Museum R.A. Kartini di Rembang sudah cukup bagus dari segi koleksi-koleksi yang ditampilkan, walaupun berbentuk replika tetapi sudah menyerupai bentuk aslinya. Kekurangan dari Museum R.A. Kartini adalah masih banyak koleksi-koleksi yang tidak ditampilkan di museum dan masih disimpan di dalam gudang tanpa ada alasan yang jelas dari pihak museum. Seharusnya koleksi tersebut bisa ditampilkan karena merupakan bagian dari peninggalan R.A. Kartini. Petugas yang bekerja di museum sebenarnya sudah membuat laporan tentang pengeluaran koleksi di dalam gudang, tetapi tidak ada tanggapan jelas oleh atasan museum.

2. Perawatan Koleksi

Perawatan koleksi dilakukan secara preventif dan konservasi. Perawatan koleksi secara preventif (pencegahan) adalah usaha-usaha mencegah kerusakan koleksi yang disebabkan oleh suhu, serangga, tangan manusia; dan bencana alam, seperti banjir, gempa, dan kebakaran. Supaya koleksi museum dapat dicegah dari kerusakan yang ditimbulkan oleh serangga, koleksi tersebut harus diberi obat-obatan serta sarana dan prasarana yang sesuai.  Perawatan secara konservasi yaitu merawat koleksi secara fisik untuk mencegah kerusakan lebih lanjut, misalnya melakukan fumigasi untuk koleksi naskah dan bahan kain, kulit sedangkan perawatan koleksi secara restorasi adalah usaha-usaha untuk mengembalikan kondisi fisik koleksi ke bentuk semula.

Pada pengelolaan Museum R.A. Kartini, ada beberapa benda koleksi yang sudah diberikan silica gel untuk menghilangkan kelembaban udara. Selain itu beberapa benda koleksi juga dimasukkan dalam kotak kaca. Akan tetapi belum ada perbedaan bahan pengawet yang berbeda untuk jenis koleksi yang bahan dasarnya berbeda pula. Bahkan beberapa koleksi yang terlihat rentan dan mudah rusak masih belum diberikan perlakuan pengawetan dengan semestinya.

3. Pengamanan

Pengamanan berarti adalah pengondisian koleksi supaya terhindar dari gangguan yang disebabkan oleh manusia, serangga, maupun iklim serta bencana alam. Sistem pengamanan tersebut termasuk teknik pengamanan dan personel pelaksana (SDM). Pengamanan koleksi di ruang storage berkaitan dengan teknik penyimpanan, dapat dibagi dua bagian besar dipandang dari jenis bahan, yaitu benda organik dan non organik. Koleksi berbahan organik adalah kertas (naskah, peta), kulit, kayu, dan lain-lain. Sedangkan non organik adalah koleksi yang terbuat dari besi, kaca, dan sebagainya. Tentu penyimpanan koleksi baik di ruang storage maupun sewaktu dipamerkan harus mempertimbangkan bahan, ukuran koleksi, nilai yang terkandung pada koleksi, sehingga sarana dan prasarana penyimpanan koleksi harus adaptif terhadap koleksi di ruang penyimpanan. Hal itu dimaksudkan guna menghindari adanya kerusakan pada benda koleksi, Museum R.A. Kartini membuat replika benda-benda peninggalan R.A. Kartini seperti kursi makan, pakaian sehari hari, mainan masa kecil, tempat tidur dan lain-lain.

4. Pemanfaatan

Pada pemanfaatan Museum R.A. Kartini terkait edukasi ada yang sudah terlaksana dengan baik, namun ada juga yang masih belum dilaksanakan sama sekali. Hubungan Museum R.A. Kartini dengan sekolah-sekolah atau perguruan tinggi masih belum ada link and match. Museum sebatas menerima kunjungan siswa-siswa sekolah dalam melakukan kunjungan. Belum ada pula sosialisasi ke lembaga pendidikan yang dilakukan Lembaga Museum R.A. Kartini. Akan tetapi, terkait pemanfaatan sebagai penelitian, museum ini sudah termasuk baik terbukti dengan adanya beberapa hasil skripsi dan tulisan ilmiah lainnya yang ditampilkan di Ruang Koleksi Buku dan Perpustakaan tentang Museum R.A. Kartini ataupun sosok R.A. Kartini sendiri.

E. Dokumentasi Lainnya

Prasasti dari Presiden Soekarno yang menyatakan Kartini sebagai pahlawan nasional
Prasasti dari Presiden Soekarno yang menyatakan
Kartini sebagai pahlawan nasional
Meja Kursi R.A. Kartini
Meja Kursi R.A. Kartini
Lukisan Tiga Saudara
Lukisan Tiga Saudara
Lukisan Tiga Angsa oleh R.A. Kartini
Lukisan Tiga Angsa oleh R.A. Kartini
Keterangan: Tulisan ini merupakan hasil dari praktikum lapangan Mata Kuliah Museologi yang disusun oleh Abdullah Basuki, Ardhianto Sukmo Wicaksono, Fauzan Abdullah Munib, dan Khaolil Mudlaafar.





0 komentar

Terima kasih telah berkomentar dengan bahasa yang sopan, positif, serta membangun