Menentukan Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kerja Enzim Katalase
Praktikum Enzim Katalase |
A. Latar Belakang
Dalam suatu
reaksi kimia terdapat zat-zat atau senyawa-senyawa baik yang sifatnya
menghambat (inhibitor) maupun yang sifatnya mempercepat reaksi (aktivator).
Senyawa yang mempercepat suatu reaksi disebut katalisator. Katalisator adalah
suatu zat yang mempercepat laju reaksi kimia tanpa mengalami perubahan atau
terpakai oleh reaksi tersebut. Suatu katalis berperan dalam reaksi tapi bukan
sebagai pereaksi maupun produk.
Katalis
memungkinkan reaksi berlangsung lebih cepat dan menyediakan suatu jalur pilihan
dengan energi aktivasi yang lebih rendah. Katalis juga mengurangi energi yang
dibutuhkan untuk berlangsungnya reaksi. Metabolisme dalam tubuh memiliki
katalisator yang disebut dengan enzim.
Enzim
disebut juga biokatalisator yang merupakan senyawa protein yang memiliki
kemampuan mengatalis. Menurut Kohne, enzim berasal dari kata in dan zyme
yang berarti sesuatu di dalam ragi. Enzim dapat bekerja dengan reaksi kimia
tertentu dan dengan keadaan tertentu.
B. Tujuan
Untuk
mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim katalase yang terdapat
pada hati ayam.
C. Alat dan bahan
1. Tabung reaksi
2. Pipet tetes
3. Gelas ukur
4. Satu set alat penumbuk
5. Korek api
6. Lidi
7. Hati ayam
8. Larutan H₂O₂
9. Larutan HCl
10. Larutan KOH
11. Akuades
12. Pembakar spiritus
D. Cara Kerja
1. Hati ayam ditumbuk dengan lumpang porseline sampai halus.
2. Kemudian, tumbukan hati ditambahkan aquades secukupnya agar menjadi ekstrak
hati.
Menumbuk hati ayam |
4. Masing-masing tabung reaksi diisi dengan ekstrak hati ayam ±2 cm
menggunakan gelas kimia, jangan gunakan pipet agar tidak berbau amis
5. Buat masing-masing tabung A netral,
B asam, C basa, dan D panas
6. Masukkan peroksida air (H2O2) sebanyak 5 tetes
kedalam tabung A, tutup langsung menggunakan ibu jari.
7. Masukkan HCl satu pipet kedalam tabung B. Goyang-goyangkan sampai berwarna
putih. Lalu tambahkan peroksida air (H2O2) sebanyak 5
tetes kedalamnya. tutup langsung menggunakan ibu jari.
8. Masukkan NaOH satu pipet kedalam tabung C. Goyang-goyangkan sampai berwarna
putih. Lalu tambahkan peroksida air (H2O2) sebanyak 5
tetes kedalamnya. tutup langsung menggunakan ibu jari.
9. Panaskan tabung C sampai ekstrak hati mendidih, dalam keadaan panas tetesi
dengan peroksida air (H2O2) sebanyak 5 tetes. tutup
langsung menggunakan ibu jari.
10. Bakar lidi untuk membuat bara api. Masukkan ke dalam masing-masing tabung
yang masih tertutup ibu jari.
11.
Amati reaksi yang terjadi pada masing-masing
tabung.
E. Tabel Pengamatan
Tabung Reaksi
|
Keadaan Gelembung
|
Keadaan Bara Api
|
A
|
++++
|
++++
|
B
|
-
|
-
|
C
|
+++
|
-
|
D
|
-
|
-
|
Catatan:
Isilah kolom keadaan gelembung dan bara api
dengan tanda berikut.
- : apabila tidak ada
+ : apabila
sedikit
++ : apabila
sedang
+++ : apabila
banyak
++++ : apabila
banyak sekali
F. Pertanyaan
1. Pada perlakuan manakah pembentukan gelembung gas paling banyak? Mengapa
demikian?
=>
Perlakuan pada tabung A yang bersifat netral. Karena pada keadaan netral
enzim tidak mengalami kerusakan pada strukturnya, sehingga rekasi yang terjadi
berlangsung cepat dan menghasilkan gelembung yang sangat banyak.
2.
Gas apakah yang terbentuk dari reaksi
tersebut? Jelaskan berdasarkan hasil percobaan!
=> Gas yang terbentuk adalah gas H2O
dan O2. Dengan dibuktikan adanya gelembung air membuktikan
penguraian H2O2 menjadi H2O serta bara api
yang menyala membuktikan adanya penguraian H2O2 menjadi O2.
Dengan reaksi
2 H2O2 _____Enzim Katalase____=> 2 H2O + O2
3.
Bagaimana keadaan bara api pada tiap-tiap
tabung reaksi? Mengapa demikian?
=> - Tabung A : Menyala. Karena bersifat
netral sehingga enzim katalase bekerja sesuai dengan keadaan yang tepat dan
tidak mengalami kerusakan.
- Tabung B : Mati. Karena tidak terjadi
penguraian H2O2 menjadi
O2, disebabkan enzim katalase yang bekerja pada lingkungan asam
kuat, sehingga rusak.
- Tabung C : Mati. Karena tidak terjadi
penguraian H2O2 menjadi
O2, disebabkan enzim katalase yang bekerja pada lingkungan basa
kuat, sehingga rusak.
- Tabung D : Mati. Karena tidak terjadi
penguraian H2O2 menjadi
O2, disebabkan enzim katalase rusak akibat suhu terlalu panas dan
terjadi denaturasi protein.
4.
Faktor apakah yang memengaruhi kerja enzim
katalase? Jelaskan berdasarkan hasil percobaan !
=> -
pH : Enzim dapat dipengaruhi oleh tingkat pH. Perubahan pH dapat menyebabkan
perubahan asam amino pada sisi aktif enzim. Sehingga menghalangi sisi aktif
bergabung dengan substratnya. pH optimum yang diperlukan berbeda-beda
tergantung pada jenis enzimnya.
- Teperatur/suhu : Karena enzim tersusun atas
senyawa protein, maka enzim sangat peka terhadap temperatur. Temperatur yang
terlalu tinggi bisa mengakibatkan denaturasi protein, sedangkan temperatur yang
terlalu rendah bisa menghambat reaksi.
=> Dari percobaan menggunakan hati ayam
sebagai contoh biokatalisator, dapat disimpulkan bahwa enzim akan bekerja
secara maksimum sesuai dengan kondisi yang tepat. Enzim katalase ketika berada
pada keadaan netral bisa menghasilkan gelembung yang banyak serta bara api
menyala. Kerja enzim katalase akan terhambat dan rusak apabila dalam keadaan
asam, basa, maupun pada suhu tinggi.
0 komentar
Terima kasih telah berkomentar dengan bahasa yang sopan, positif, serta membangun