Menyikapi Dunia Maya dalam Kebijakan Dunia Nyata
Oleh: Khaolil Mudlaafar
Hasrat berpolitik sudah
menjadi sifat alamiah yang dimiliki manusia sejak dulu. Tindakan dalam memimpin
dan dipimpin, serta memerintah dan diperintah menjadi bagian yang tak
terpisahkan dalam politik. Sehingga dalam berpolitik – termasuk dalam hal ini kepemerintahan
– membutuhkan konsep dan asas yang menjadi pedoman dan dasar rencana dalam
pelaksanaan kepemimpinan. Semuanya tertuang dalam bentuk kebijakan.
Kebijakan dalam kepemerintahan
akan dikembangkan oleh pejabat-pejabat pemerintah, menjadi dasar rencana yang
berorientasi dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Kebijakan yang
berorientasi dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat, menjadi bentuk dari apa
yang dinamakan dengan kebijakan publik. Sejatinya pembuatan kebijakan publik
memang harus memerhatikan hal tersebut. Karena kebijakan publik bisa menjadi
cara untuk mewujudkan salah satu Tujuan Nasional Indonesia, yang tertuang dalam
Pembukaan UUD 1945, yaitu memajukan kesejahteraan umum.
Kemajuan dalam teknologi juga
telah mempengaruhi semua aspek kehidupan, termasuk didalamnya adalah politik
dan kepemerintahan. Salah satu unsur perkembangan teknologi yang sangat
berpengaruh adalah dengan adanya internet. Internet dalam wadah segala
tindakannya sering disebut sebagai cyber world, atau masyarakat
Indonesia lebih mengenalnya dengan istilah “dunia maya”. Dunia maya bisa
menjadi salah satu sarana untuk meningkatkan transparansi kepemerintahan,
memajukan kualitas politik di suatu negeri, bahkan bisa turut serta dalam
mempengaruhi pembuatan maupun pengubahan suatu kebijakan yang dibuat oleh
pemerintah.
Dunia maya bisa menjadi
positif maupun negatif dalam kaitannya dengan kebijakan publik. Karena bisa
saja nantinya membuat kebijakan publik hanya bersifat semu. Tampaknya sangat
baik untuk diberlakukan, akan tetapi tidak begitu bermanfaat atau bahkan
merugikan masyarakat di kehidupan nyata.
Dalam posisi seperti itu maka
sikap yang tepat sangat diperlukan dalam menyikapi keberadaan dunia maya,
terlebih dalam kaitannya dengan kebijakan publik. Berikut akan dipaparkan
gagasan penulis mengenai dunia maya untuk kebijakan publik. Disini penulis
memandang bahwa setiap pihak berperan penting dalam mewujudkan kebijakan publik
yang semestinya, yang secara lebih khusus dibahas pula kaitannya dengan
keberadaan dunia maya.
Kebijakan Publik Bukan
Ajang Pencitraan
Seringkali saat kita sedang berselancar ria di dunia maya, menemukan
informasi secara tidak sengaja, bahwa pemerintah melalui Kementerian X telah
melakukan sesuatu untuk semakin meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Baik
dalam bentuk kabar berita, iklan di dunia maya, maupun di situs kepemerintahan.
Namun juga terlintas dibenak bahwa kebijakan yang telah ditetapkan tersebut
tidak kita rasakan sedikitpun.
Kebijakan publik tersebut
hanya bagaikan isapan jempol atau kabar burung. Karena pada nyatanya tak nampak
adanya kondisi yang berubah, dari sebelum maupun sesudah kebijakan itu dibuat.
Seakan pemerintah dalam membuat kebijakan publik hanya sebagai pencitraan.
Sehingga nantinya dalam masa kepemerintahannya terlihat baik dan pro
kesejahteraan rakyat. Kemudian masyarakat akan tetap mempercayakan tongkat
kepemerintahan Indonesia tetap ditangannya. Elektabilitasnya akan meningkat,
yang kemudian berdampak baik bagi posisinya di kursi jabatan
Semestinya dalam pembuatan
suatu kebijakan publik juga dilakukan tindakan realisasi yang bisa dirasakan
oleh masyarakat. Meskipun pelaksanaannya tidak secara singkat langsung
terlaksana semua – seolah perubahan jatuh dari langit – namun dilakukan secara
bertahap, berangsur-angsur. Sehingga kebijakan tersebut tidak hanya sekedar
tulisan yang diketahui oleh banyak orang, namun hasilnya yang dirasakan oleh
masyarakat sebagai objek kebijakan publik.
Kebijakan publik menurut
penulis juga tidak harus banyak-banyak.
Karena apabila terlalu banyak rancangan sangat dikhawatirkan sangat sedikit
realisasinya. Sehingga nantinya pemerintah akan kehilangan kepercayaan dari
masyarakat. Bahkan sangat dikhawatirkan apabila pemerintah sudah tidak lagi
mendapat kepercayaan dari masyarakat, maka pembangunan politik di negeri ini
akan terhambat, yang nantinya juga mempengaruhi kelangsungan hidup negara
akibat tidak berjalannya kepemerintahan dengan baik.
Pemanfaatan Situs Petisi
dengan Baik
Dalam perkembangannya, dunia
maya sudah berkembang pesat dengan menyediakan fitur-fitur yang menurut penulis
sangat baik. Salah satunya dengan adanya situs petisi online / daring.
Situs petisi tersebut bisa dimanfaatkan oleh semua umur, baik anak-anak,
remaja, dewasa, orang tua, maupun dari berbagai kalangan, mulai dari pelajar,
pedagang, petani, maupun yang tidak bekerja. Tentu dengan keberadaannya, situs
petisi online ini bisa menjadi wadah penyampaian pendapat tentang suatu
permasalahan, yang nantinya mendapatkan dukungan dari banyak orang.
Namun di sisi lain, petisi
dalam dunia maya akan mengaburkan tugas dari orang yang duduk di “kursi dewan”
sebagai wakil rakyat, yang semestinya bisa menjadi penyampai aspirasi dari
rakyat untuk pemerintah. Banyak para dewan yang merasa tidak perlu lagi
menyampaikan aspirasi dari rakyat, karena aspirasi dari rakyat sudah “cukup”
tersampaikan melalui penandatanganan suatu petisi online. Sehingga
kebanyakan dari mereka malah tidak bertanggung jawab menjalankan amanah rakyat.
Bentuk ketidak bertanggungjawabanya bisa seperti tidak hadir dalam sidang,
apabila hadir ya lebih banyak tidur atau malah sibuk dengan gawainya (baca: gadget).
Padahal wakil rakyat sangatlah berperan penting dalam pembuatan kebijakan
publik bersama dengan presiden.
Apakah nanti harus wakil dewan
dihapuskan dari Indonesia? Digantikan oleh dunia maya penandatanganan petisi
yang bisa menjadi sebuah kebijakan publik? Tentu tidak. Petisi yang
ditandatangani secara online bisa digunakan sebagai pertimbangan dalam
pembuatan kebijakan publik. Apalagi apabila yang ikut menandatanganinya
berjumlah sangat banyak, itu menandakan bahwa mayoritas masyarakat ingin isi
petisi tersebut ditujukan. Namun sebuah petisi dalam dunia maya tidak diambil
mutlak sebagai aspirasi dari masyarakat. Akan tetapi lebih menempatkannya
sebagai masukan atau aspirasi yang belum tersampaikan, sehingga pemerintah bisa
menjadikannya sebagai pertimbangan dalam menentukan sebuah kebijakan publik.
Masyarakat yang Selektif
dalam Penggunaan Dunia Maya
Dunia maya menjadi tempat
bercampur baurnya semua informasi. Informasi yang nyata sesuai fakta kadang
malah tersingkirkan dengan informasi palsu yang bersifat hoax. Terkadang
muncul suatu informasi yang mengkritik kebijakan publik yang dibuat oleh
pemerintah. Informasi tersebut menyajikan seolah secara lengkap dari A-Z
keburukan atau nilai negatif dari kebijakan publik yang telah dibuat. Bagi
masyarakat awam mereka akan mempercayai informasi tersebut dengan sangat
mudahnya, tanpa mencoba mencari data-data atau fakta sebenarnya yang
melatarbelakangi pembuatan kebijakan publik tersebut. Sehingga mereka akan
menentang dengan diberlakukannya kebijakan oleh pemerintah, mereka akan minta
kebijakan publik yang telah dibuat untuk dihilangkan.
Padahal sejatinya mereka telah
termakan oleh informasi hoax, yang tidak menyukai kepemerintahan
berjalan dengan baik. Mereka sebagai kaum oposisi penentang keberadaan
pemerintah yang sah. Dengan begitu masyarakat dengan mudah terprovokasi. Mereka
mau menandatangani petisi online yang bernilai negatif bagi jalannya
kepemerintahan yang sah. Mereka mau dikerahkan untuk mendemo pemerintah dengan
bualan-bualan bujuk rayu palsu dari opositor. Yang malah tindakan tersebut akan
merugikan orang lain di sekitarnya, merugikan negara, juga bisa saja malah
merusak fasilitas umum.
Sehingga untuk membuat
masyarakat bisa menyikapi secara bijak penggunaan dunia maya, perlu dilakukan
adanya sosialisasi. Pemerintah bisa memberikan sosialisasi berupa penggunaan
dunia maya – internet – dengan tepat. Kemudian memberikan sosialisasi tentang
kebijakan publik yang telah dibuat, agar masyarakat bisa memahami fungsi
pembuatan kebijakan publik tersebut. Lalu bisa juga sosialisasi tentang
pentingnya keaktifan peran masyarakat dalam mendukung kepemerintahan, guna
menuju Indonesia yang lebih maju.
***
Sejalan dengan paparan di
atas. Dunia maya atau cyber world bisa memberikan efek positif maupun
negatif dalam berbagai bidang kehidupan, termasuk kehidupan politik
kepemerintahan dalam hal pembuatan kebijakan publik. Maka diperlukan tindakan
yang tepat dalam menyikapinya. Semua pihak sangat diperlukan perannya demi
mewujudkan keseimbangan agar menjadikan dunia maya bernilai positif. Pemerintah
perlu membuat kebijakan yang benar-benar mengedepankan kesejahteraan masyarakat
dengan realisasinya. Penggunaan fitur di dunia maya secukupnya, tanpa
menghilangkan keberadaan dan tugas lembaga yang sudah ada. Kemudian masyarakat
juga bisa memahami perlunya kebijakan publik yang dibuat pemerintah untuk
kesejahteraanya, sehingga mereka tidak mudah terpengaruh kabar bohong di dunia
maya. Dengan demikian maka keberadaan cyber world dalam pengaruhnya
terhadap pembuatan kebijakan publik, bisa lebih bermanfaat bahkan bisa menjadi
kebutuhan demi terbentuknya pemerintah yang bersih.
0 komentar
Terima kasih telah berkomentar dengan bahasa yang sopan, positif, serta membangun